Apakah kita waspada terhadap bahaya dan resiko di laboratorium ?
Laboratorium menghadapi beragam resiko, dari dalam laboratorium maupun dari luar laboratorium. Beberapa resiko mungkin hanya mempengaruhi laboratorium itu sendiri, tapi beberapa resiko bisa mempengaruhi perusahaan atau lembaga dimana laboratorium itu berada, atau bahkan mempengaruhi masyarakat secara umum.
7 Jenis Bahaya dan Resiko di Laboratorium
1. Keadaan Darurat Skala Besar dan Situasi Sensitif
Ada banyak jenis kejadian skala besar dan situasi sensitif yang bisa mempengaruhi perusahaan atau lembaga sampai ketingkat operasional perusahaan,misalnya :
Pelanggaran keamanan secara sengaja atau tidak, bisa dilakukan oleh petugas, pegawai atau orang luar. Beberapa pelanggaran keamanan, meliputi ;
Salah satu resiko yang sulit diprediksi dan paling berbahaya di laboratorium adalah kadar racun beragam bahan kimia. Tidak ada zat yang sepenuhnya aman, dan semua bahan kimia menghasilkan efek beracun kepada sistem kehidupan, dalam bentuk yang berbeda beda.
Sebagian bahan kimia dapat menyebabkan effek berbahaya setelah paparan pertama ,misalnya asam nitra korosif. Sebagian bisa menyebabkan effek berbahaya setelah terpapar berulang kali atau dalam durasi lama, seperti karsinogenik klorometil metil eter.
4. Bahan Kimia Mudah terbakar, Eksplosif dan Reaktif
Bahan kimia mudah terbakar adalah bahan kimia yang siap memantik api dan membakar di udara, seperti bensin.
Bahan kimia reaktif adalah bahan kimia yang bahan bahan kimia yang bereaksi secara liar jika dikombinasikan dengan zat lain, seperti logam alkali yang reaktif terhadap air atau campuran asam keras dan basa yang tidak cocok.
Bahan kimia mudah meledak meliputi berbagai zat yang mudah meledak pada kondisi tertentu, seperti beberapa bahan oksidasi.
5. Bahaya Hayati
Bahaya hayati merupakan masalah di laboratorium yang menangani mikroorganisme atau bahan yang terkontaminasi mikroorganisme.
Bahaya bahaya ini muncul biasanya muncul di laboratorium penelitian kimia dan penyakit menular, dan tidak menutup kemungkinan muncul di laboratorium mikrobiologi.
Penilaian resiko bahan hayati berbahaya perlu mempertimbangkan beberapa faktor, seperti :
Hampir setiap laboratorium menghasilkan limbah. Limbah adalah bahan yang dibuang atau hendak dibuang, atau tidak lagi berguna sesuai peruntukannya.
Limbah juga meliputi item seperti bahan bekas laboratorium sekali pakai, media filter, larutan cair, dan bahan kimia berbahaya.
Limbah dianggap berbahaya jika memiliki salah satu sifat berikut ini :
Beberapa kegiatan di laboratorium menimbulkan resiko fisik bagi petugas karena zat atau peralatan yang digunakan, seperti misalnya :
Laboratorium menghadapi beragam resiko, dari dalam laboratorium maupun dari luar laboratorium. Beberapa resiko mungkin hanya mempengaruhi laboratorium itu sendiri, tapi beberapa resiko bisa mempengaruhi perusahaan atau lembaga dimana laboratorium itu berada, atau bahkan mempengaruhi masyarakat secara umum.
7 Jenis Bahaya dan Resiko di Laboratorium
1. Keadaan Darurat Skala Besar dan Situasi Sensitif
Ada banyak jenis kejadian skala besar dan situasi sensitif yang bisa mempengaruhi perusahaan atau lembaga sampai ketingkat operasional perusahaan,misalnya :
- Kebakaran
- Banjir
- Gempa Bumi
- Pemadaman Listrik
- Tumpahan atau lepasnya bahan berbahaya
- Peneliti atau penelitian berbau politis atau kontroversi
- Hilangnya bahan atau peralatan laboratorium
- Hilangnya data atau sistem komputer
Pelanggaran keamanan secara sengaja atau tidak, bisa dilakukan oleh petugas, pegawai atau orang luar. Beberapa pelanggaran keamanan, meliputi ;
- Pencurian atau penyalahgunaan peralatan bernilai tinggi
- Pencurian atau penyalah gunaan bahan kimia untuk kegiatan ilegal
- Pelepasan bahan kimia berbahaya secara sengaja atau tidak
- Eksperimentasi laboratorium secara tidak sah
Salah satu resiko yang sulit diprediksi dan paling berbahaya di laboratorium adalah kadar racun beragam bahan kimia. Tidak ada zat yang sepenuhnya aman, dan semua bahan kimia menghasilkan efek beracun kepada sistem kehidupan, dalam bentuk yang berbeda beda.
Sebagian bahan kimia dapat menyebabkan effek berbahaya setelah paparan pertama ,misalnya asam nitra korosif. Sebagian bisa menyebabkan effek berbahaya setelah terpapar berulang kali atau dalam durasi lama, seperti karsinogenik klorometil metil eter.
4. Bahan Kimia Mudah terbakar, Eksplosif dan Reaktif
Bahan kimia mudah terbakar adalah bahan kimia yang siap memantik api dan membakar di udara, seperti bensin.
Bahan kimia reaktif adalah bahan kimia yang bahan bahan kimia yang bereaksi secara liar jika dikombinasikan dengan zat lain, seperti logam alkali yang reaktif terhadap air atau campuran asam keras dan basa yang tidak cocok.
Bahan kimia mudah meledak meliputi berbagai zat yang mudah meledak pada kondisi tertentu, seperti beberapa bahan oksidasi.
5. Bahaya Hayati
Bahaya hayati merupakan masalah di laboratorium yang menangani mikroorganisme atau bahan yang terkontaminasi mikroorganisme.
Bahaya bahaya ini muncul biasanya muncul di laboratorium penelitian kimia dan penyakit menular, dan tidak menutup kemungkinan muncul di laboratorium mikrobiologi.
Penilaian resiko bahan hayati berbahaya perlu mempertimbangkan beberapa faktor, seperti :
- organisme yang dimanipulasi
- perubahan yang dilakukan terhadap organisme tersebut
- aktifitas yang akan dilakukan dengan organisme tersebut
Hampir setiap laboratorium menghasilkan limbah. Limbah adalah bahan yang dibuang atau hendak dibuang, atau tidak lagi berguna sesuai peruntukannya.
Limbah juga meliputi item seperti bahan bekas laboratorium sekali pakai, media filter, larutan cair, dan bahan kimia berbahaya.
Limbah dianggap berbahaya jika memiliki salah satu sifat berikut ini :
- Bisa menyulut api
- Korosif
- Reaktif
- Beracun
Beberapa kegiatan di laboratorium menimbulkan resiko fisik bagi petugas karena zat atau peralatan yang digunakan, seperti misalnya :
- Gas yang dimampatkan
- Kriogen tidak mudah menyala
- Reaksi tekanan tinggi
- Kerja vakum
- Bahaya frekuensi radio dan gelombang mikro
- Bahaya listik
- Luka terpotong
- Tergelincir
- Tersandung
- Terjatuh
0 komentar:
Posting Komentar